Dean Huijsen Wijsmuller, lahir pada 14 April 2005 di Amsterdam, Belanda, adalah seorang bek tengah yang menjanjikan. Pada usia lima tahun, keluarganya pindah ke Marbella, Spanyol, di mana ia mulai mengembangkan bakat sepak bolanya. Huijsen memulai karier juniornya di Costa Unida CF sebelum bergabung dengan akademi Málaga dan kemudian Juventus. Setelah tampil impresif di Juventus Next Gen dan menjalani masa pinjaman di Roma, ia bergabung dengan Bournemouth pada Juli 2024. Di Premier League, Huijsen mencatat 30 penampilan dan mencetak tiga gol, menarik perhatian klub-klub besar Eropa.
Transfer ke Real Madrid: Investasi Besar untuk Masa Depan
Pada 17 Mei 2025, Real Madrid resmi mengumumkan perekrutan Dean Huijsen dari Bournemouth dengan nilai transfer sebesar £50 juta (€59,5 juta). Kontrak berdurasi lima tahun ini akan dimulai pada 1 Juni 2025 hingga 30 Juni 2030. Transfer ini menjadikan Huijsen sebagai salah satu bek termahal dalam sejarah klub, menandai perubahan strategi Madrid dalam merekrut pemain bertahan muda berbakat.
Sambutan Hangat dari Sergio Ramos
Salah satu momen paling berkesan bagi Huijsen adalah sambutan dari idolanya, Sergio Ramos. Legenda Real Madrid tersebut mengirimkan pesan melalui Instagram: “All the best, brother. Go for it all,” sebagai bentuk dukungan atas kepindahan Huijsen ke Santiago Bernabéu.
Huijsen, yang mengidolakan Ramos sejak kecil, merasa terhormat menerima pesan tersebut. Ia bahkan mengungkapkan keinginannya untuk mengenakan nomor punggung 4 di Madrid, nomor yang identik dengan Ramos selama bertahun-tahun.
Peran Strategis dalam Skuad Real Madrid
Kedatangan Huijsen diharapkan dapat memperkuat lini belakang Madrid yang mengalami krisis cedera pada musim sebelumnya. Dengan absennya pemain seperti Dani Carvajal, Eder Militao, David Alaba, Antonio Rüdiger, dan Ferland Mendy, kehadiran Huijsen menjadi solusi jangka panjang untuk pertahanan Los Blancos
Pelatih baru Madrid, Xabi Alonso, melihat Huijsen sebagai bagian penting dari proyek regenerasi tim. Dengan kemampuan teknis dan pengalaman bermain di liga top Eropa, Huijsen diharapkan dapat beradaptasi cepat dan memberikan kontribusi signifikan.
Tantangan dan Harapan ke Depan
Meskipun memiliki potensi besar, Huijsen menghadapi tantangan besar di Madrid. Tekanan untuk tampil konsisten di klub sebesar Real Madrid tidaklah mudah, terutama bagi pemain muda. Namun, dengan dukungan dari rekan setim dan staf pelatih, serta semangat yang ditunjukkan oleh Huijsen, harapan besar disematkan padanya untuk menjadi pilar pertahanan Madrid di masa depan.
Dengan kombinasi bakat, dedikasi, dan dukungan dari legenda seperti Sergio Ramos, perjalanan Huijsen di Real Madrid menjadi salah satu cerita menarik yang patut diikuti oleh para penggemar sepak bola
Perjalanan Akademi: Dari Malaga ke Juventus
Huijsen memulai karier sepak bolanya di Costa Unida CF, sebuah klub lokal di Marbella. Setelah itu, ia bergabung dengan akademi Malaga dan menunjukkan performa luar biasa. Perkembangannya yang cepat menarik perhatian pemandu bakat Juventus, dan pada tahun 2021, Huijsen resmi menjadi bagian dari akademi Juventus. Di Italia, ia semakin matang sebagai bek tengah.
Dipinjamkan ke AS Roma
Pada musim 2023/2024, Juventus memutuskan untuk meminjamkan Huijsen ke AS Roma agar mendapat lebih banyak menit bermain di level tertinggi. Di bawah asuhan Daniele De Rossi, ia tampil dalam 14 pertandingan dan mencetak satu gol. Pengalaman ini membuatnya lebih percaya diri dan menjadi pemain yang mulai diperhitungkan di Serie A.
Kepindahan Mengejutkan ke Real Madrid
Transfer Mengejutkan: Investasi Madrid untuk Masa Depan
Pada pertengahan tahun 2025, publik sepak bola dikejutkan dengan kabar kepindahan Dean Huijsen ke Real Madrid. Los Blancos secara resmi mengumumkan bahwa mereka telah merekrut bek muda asal Belanda ini dengan nilai transfer yang disebut-sebut mencapai 50 juta euro. Huijsen menandatangani kontrak jangka panjang selama lima tahun hingga 2030.
Langkah ini menunjukkan betapa seriusnya Real Madrid dalam membangun skuad masa depan. Setelah sukses dengan perekrutan pemain muda seperti Jude Bellingham, Arda Güler, dan Endrick, kini giliran Huijsen yang diharapkan menjadi tembok pertahanan utama Madrid di masa depan.
Sambutan dari Madridistas
Kedatangan Huijsen disambut antusias oleh fans Real Madrid, terutama karena ia masih berusia 20 tahun dan sudah memiliki pengalaman bermain di Serie A. Banyak yang membandingkan potensi Huijsen dengan legenda klub seperti Fernando Hierro dan Sergio Ramos.
Dicolet Sergio Ramos: Momen Mengharukan untuk Dean Huijsen
Idola Masa Kecil
Sejak kecil, Dean Huijsen dikenal sebagai pengagum Sergio Ramos. Gaya bermain Ramos yang agresif, penuh semangat, dan punya ketajaman mencetak gol menginspirasi Huijsen untuk menjadi seorang bek tengah. Bahkan dalam berbagai wawancara, ia tak segan menyebut Ramos sebagai panutan utama dalam kariernya.
Ketika Huijsen resmi bergabung dengan Real Madrid, hal yang tak pernah ia duga pun terjadi: Sergio Ramos, legenda hidup klub, langsung mengirimkan pesan dukungan kepadanya melalui media sosial. “Go for it all, brother,” tulis Ramos di akun Instagram miliknya. Pesan singkat namun penuh makna itu sontak membuat heboh media sosial.
Tanggapan Huijsen
Huijsen mengaku sangat terharu. Dalam konferensi pers perdananya bersama Real Madrid, ia menyebut bahwa dukungan dari Ramos membuatnya merasa lebih percaya diri. “Saya tumbuh besar menyaksikan aksi-aksi Sergio Ramos. Dia adalah alasan saya ingin menjadi bek. Mendapatkan dukungan darinya adalah momen spesial,” ujar Huijsen.
Tidak hanya itu, Huijsen bahkan dikabarkan mengajukan permintaan untuk mengenakan nomor punggung 4—nomor yang identik dengan Ramos selama bertahun-tahun di Madrid. Meski belum ada konfirmasi resmi, permintaan ini menunjukkan betapa dalamnya penghormatan Huijsen terhadap idolanya.
Tantangan dan Peluang di Real Madrid
Kompetisi Ketat di Lini Belakang
Sebagai pemain muda, Huijsen akan menghadapi tantangan besar untuk menembus skuad utama Real Madrid. Di posisi bek tengah, saat ini sudah ada nama-nama besar seperti Eder Militao, Antonio Rüdiger, dan David Alaba. Selain itu, ada pula pemain muda berbakat seperti Rafa Marín yang juga sedang naik daun.
Namun, dengan kemampuannya membaca permainan, duel udara yang kuat, serta keberanian dalam membawa bola ke depan, Huijsen memiliki semua atribut yang dibutuhkan untuk menjadi bek modern yang sukses di LaLiga.